Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas dengan penduduk padat. Rumah yang dibangun di suatu daerah bisa bergantung pada kondisi cuaca, iklim, topografi, tanah, budaya lokal, status sosial-ekonomi masyarakat, dan lainnya. Kondisi ini menjadikan tempat tinggal di Indonesia beragam jenisnya. 

Adapun terdapat berbagai jenis tempat tinggal di Indonesia yang paling umum seperti, rumah tapak, apartemen, rumah susun, cluster, townhouse, dan masih banyak lagi. Simak artikel di bawah ini untuk memahami seluruh pengertiannya. 

 

Pentingnya Mengetahui Jenis-Jenis Tempat Tinggal di Indonesia?

Mengetahui berbagai jenis tempat tinggal di Indonesia akan memudahkan mengambil keputusan yang tepat saat membeli rumah. Pengetahuan ini akan mengarahkan calon penghuni untuk membeli rumah sesuai dengan kebutuhan, preferensi, serta kemampuan anggaran yang dimiliki. 

 

8 Jenis Tempat Tinggal yang Umum di Indonesia

Sebagai negara dengan penduduk padat dan latar belakang yang berbeda-beda, tempat tinggal di Indonesia termasuk yang paling banyak jenisnya. Terdapat delapan jenis tempat tinggal yang umum di Indonesia. 

1. Rumah Tapak

Rumah tapak merupakan jenis tempat tinggal yang paling umum dan dapat ditemui di tengah kota maupun di pinggiran kota. Sesuai dengan istilahnya, rumah tapak adalah rumah yang dibangun diatas tanah. Rumah ini tanpa lantai dasar yang ditinggikan atau kaki-kaki yang mengangkat struktur bangunan dari permukaan tanah. 

Rumah tapak cenderung memiliki tata letak yang lebih dekat dengan permukaan tanah. Desainnya juga disesuaikan dengan karakteristik alam atau konstruksi tanah setempat. 

2. Townhouse

Perkembangan jenis hunian menjadikan townhouse populer dan banyak diminati. Townhouse adalah istilah deretan rumah yang desainnya seragam baik luar maupun dalam. Struktur bangunan biasanya dibuat bertingkat dan jumlah unitnya terbatas, hanya berkisar belasan atau puluhan saja. 

Kompleks townhouse yang dibangun di tengah kota ini memiliki fasilitas bersama seperti taman, fasilitas olahraga, kolam renang, atau ruang komunitas. Jenis tempat tinggal ini terdiri dari unit-unit terpisah dan kemudahan perawatan properti yang disediakan oleh asosiasi pemilik rumah atau manajemen properti.

3. Cluster

Cluster mengacu pada sekelompok rumah atau unit hunian yang dibangun secara berdekatan atau terkonsentrasi dalam suatu area atau kawasan tertentu. Biasanya, rumah-rumah dalam sebuah cluster memiliki desain bangunan yang seragam, dan seringkali terhubung oleh jalan atau akses yang sama. 

Cluster juga memiliki fasilitas bersama, seperti taman, area rekreasi, atau fasilitas keamanan yang dipertahankan bersama. Jenis tempat tinggal ini biasanya dibangun di pinggir kota, yang kondisi daerahnya masih asri atau memiliki area terbuka hijau.

4. Rumah Tunggal

Jenis tempat tinggal berikutnya juga seringkali dijumpai di Indonesia, yaitu rumah tunggal. Rumah tunggal adalah istilah yang mengacu pada jenis rumah yang terdiri dari satu unit hunian yang berdiri sendiri, tidak terhubung dengan unit hunian lainnya secara fisik. 

Jenis tempat tinggal ini juga sering disebut detached house atau rumah terpisah. Rumah tunggal ini dapat berbentuk rumah tinggal atau rumah dengan gaya arsitektur lainnya. Rumah tunggal biasanya memiliki halaman, taman, atau area terbuka di sekitarnya dan menyediakan privasi bagi penghuninya. 

5. Rumah Kopel

Jenis tempat tinggal di Indonesia selanjutnya yaitu rumah kopel. Meski istilah ini masih asing, namun jenis rumah ini sudah bertebaran. 

Rumah kopel adalah rumah yang terdiri dari dua unit hunian, yang dipisahkan oleh dinding. Rumah kopel memiliki desain serupa dan atap yang sama. 

Setiap unit biasanya memiliki pintu masuk sendiri, tetapi bagian dalamnya bisa terhubung sehingga menciptakan kesan sebagai satu rumah yang lebih besar. Konsep rumah kopel sering digunakan untuk dua keluarga yang ingin tinggal bersama tetapi tetap memiliki privasi.

6. Apartemen

Apartemen atau yang biasa disebut hunian vertikal, adalah jenis tempat tinggal yang biasanya terletak dalam sebuah bangunan bertingkat. Sebuah unit biasanya terdiri dari beberapa ruangan seperti ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan ruangan lainnya layaknya rumah. 

Maka, apartemen dapat menjadi rumah bagi satu keluarga atau individu. Apartemen memiliki fasilitas bersama yang digunakan oleh penghuni, seperti laundry, tempat parkir, dan area rekreasi. Konsep ini memungkinkan banyak orang untuk tinggal di tempat yang padat penduduk di kota-kota besar.

7. Kondominium

Kondominium juga merupakan hunian vertikal, yang bentuknya sama dengan apartemen. Kondominium memiliki beberapa perbedaan antara lain status kepemilikan, manajemen dan biaya, serta fasilitas. Kondominium dapat dimiliki oleh pemilik individu. 

Pengelolaan kondominium juga biasanya dilakukan oleh asosiasi pemilik, bukan perusahaan pengelola seperti pada apartemen. Selain itu, kondominium menawarkan fasilitas yang lebih mewah daripada apartemen, seperti kolam renang, pusat kebugaran, ruang rapat, taman bermain anak, dan lainnya.  

8. Rumah Susun

Rumah susun (rusun) juga tidak asing lagi kehadirannya di Indonesia. Jenis tempat tinggal ini dibangun di lingkungan tertentu oleh pemerintah pusat atau daerah, dengan tujuan pemenuhan kebutuhan tempat tinggal masyarakat berpenghasilan rendah atau kelas menengah ke bawah. 

Rumah susun juga termasuk dalam hunian vertikal, namun, ada juga yang bentuknya horizontal. Rusun terdiri dari unit-unit yang dipakai untuk hunian. 

Rusun terdiri dari beberapa jenis yang umum. Contohnya yaitu Rumah Susun Sewa (Rusunawa), Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami), rumah susun negara, rumah susun khusus dan rumah khusus komersial. 

 

Baca juga:

 

Tips Memilih Jenis Tempat Tinggal di Indonesia

Sumber: Unsplash

 

Memilih jenis tempat tinggal di Indonesia menjadi keputusan yang penting dan memerlukan pertimbangan yang matang. Di bawah ini terdapat beberapa tips yang bisa membantu dalam proses pemilihan.

Memilih Lokasi 

Pertimbangkan lokasi dengan cermat. Tentukan tempat tinggal ideal, misalnya di kota besar, pinggiran kota, atau daerah pedesaan. Faktor-faktor seperti aksesibilitas, fasilitas umum, fasilitas layanan publik, dan tingkat keamanan lingkungan perlu dipertimbangkan.

Tentukan Kebutuhan Ruang

Tentukan ruang apa saja yang dibutuhkan dalam suatu tempat tinggal. Misalnya, rumah besar untuk keluarga besar, apartemen kecil untuk diri sendiri, atau rumah dengan halaman untuk hobi atau aktivitas outdoor.

Siapkan Anggaran

Lokasi juga berpengaruh terhadap anggaran. Bila di perkotaan, biasanya harga properti lebih tinggi dibandingkan dengan di pinggiran kota. Perhitungkan biaya sewa atau pembelian properti, biaya hidup, serta biaya-biaya tambahan seperti utilitas, transportasi, dan perawatan rumah.

Pertimbangkan Kualitas Bangunan, Air dan Listrik

Periksa kualitas bangunan tempat tinggal yang dipilih. Pastikan bangunan tersebut dalam kondisi baik dan memenuhi standar keamanan serta kesehatan. 

Kualitas air dan listrik juga penting untuk dipertimbangkan. Ketersediaan dan kualitas air bersih dan pasokan listrik yang memadai harus dengan kondisi baik. 

Cuaca dan Lingkungan

Pertimbangkan cuaca dan lingkungan sekitar tempat tinggal. Beberapa daerah mungkin lebih rentan terhadap bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau longsor. Pilih daerah yang lain mungkin memiliki iklim yang lebih kondusif dan lingkungan yang lebih hijau.

 

Konsultasikan Interior Hunian Anda Bersama Interbox

Tempat tinggal termasuk aset penting yang perlu dimiliki setiap orang. Tempat tinggal di Indonesia sangat beragam jenisnya. Bangunan ini dibangun menyesuaikan jumlah penduduk, karakter, budaya, status sosial dan ekonomi, kondisi lingkungan, hingga permintaan pasar. 

Jadi, sudah siap untuk menciptakan interior yang seimbang pada hunian Anda? Konsultasikan sekarang juga preferensi kamar tidur yang Anda inginkan bersama Interbox. Anda juga bisa mendapatkan interior sesuai keinginan secara Custom!

Kini Anda dapat menciptakan kamar anak dengan interior impian dan buat anak Anda senang!